Kamis, 26 April 2012

Archaebacteria


        Archaebacteria dan Eubacteria dulu termasuk dalam kingdom Monera. Cirri khasnya adalah disusun oleh sel prokariota, yaitu sel yang tidak memiliki membran nukleus. Archaea ditemukan oleh Carl Woese dan George Fox, pada tahun 1977. Ciri-ciri Akaebakteri adalah :
a.      Memiliki membran sel, materi genetic berupa RNA, dan dinding sel bukan dari peptidoglikan. Materi genetiknya mengapung pada pada bagian yang disebut nukleoid.
b.      Ditemukan di lingkungan yang ekstream, seperti sumber air panas, kawah gunung berapi atau danau asin.
c.      Memiliki ukuran yang kecil seperti bakteri yaitu : 0,2 – 10 µm.
d.      Baik arkebakteri maupun bakteri umumnya bereproduksi dengan cara aseksual, yaitu membelah diri.
Klasifikasi Bakteri
Archaebacteri dapat dikelompokkan berdasarkan menjadi 3 macam berdasarkan lingkungan hidupnya :
1.      Arkebakteri Metanogen
Arkea metanogen adalah golongan arkea yang hidup di lingkungan yang mengandung metana. Genus yang umum dipelajari dari golongan ini adalah Methanobacterium, Methanocaldococcus, dan Methanosarcina. Habitat dari arkea metanogen sangat beragam diantaranya terdapat di sedimen anoksik, saluran pencernaan hewan, endosimbion dengan protozoa, fasilitas biodegradasi buatan, dan sumber geotermal. Arkea metanogen bersifat anaerob, mesofilik, dan biasanya ditumbuhkan pada garam mineral.
Arkaea bertahan hidup dengan menguraikan asetat menjadi karbondioksida dan metana. Karbondioksida direduksi menjadi metana dengan hidrogen sebagai donor elektron. Arkaea juga dapat mereduksi metanol dengan hidrogen sebagai penyumbang elektron.


2.      Arkebakteri Halofil
Arkebakteri menyukai lingkungan dengan kadar garam tinggi seperti di laut mati dan danau air asin. Konsentrasi garam yang tinggi dapat memusnahkan beberapa bakteri namun, tidak untuk bekteri halofilik. Baktri ini menggunakan garam untuk menghasilkan energi. Contohnya adalah Halobacterium halobium yang hidup didaerah tambak.


3.      Arkebakteri Termoasidofil
Arkebakteri ditemukan di lingkungan dengan derajat keasaman dan suhi yang tinggi, seperti di kawah gunung berapi dan sumber air panas. Contohnya adalah Sulfolobus yang ditemukan di sumber air panas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar