Rabu, 17 Juli 2013

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan

A.  Pola Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan

     Salah satu ciri makhluk hidup adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah perubahan pada makhluk hidup yang meliputi perubahan ukuran. Sedangkan, perkembangan adalah proses menuju kedewasaaan. Perkembangan pada tumbuhan ditandai dengan adanya organ reproduksi yaitu bunga. Proses pertumbuhan bersifat kuantitatif (dapat diukur, misal : besar, tinggi, dsb) sedangkan proses perkembangan bersifat kualitatif (tidak dapat diukur).

     Tumbuhan mengalami pertumbuhan yang tidak terbatas, artinya tumbuhan dapat terus tumbuh selama masih hidup. Selama tumbuhan mampu untuk bertahan hidup maka tumbuhan akan terus tumbuh karena tumbuhan memiliki jaringan embrionik yang akan terus membelah disebut jaringan meristem.

1.     Perkecambahan pada Tumbuhan
     Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dimulai sejak biji berkecambah hingga tumbuhan tersebut mati. Perkecambahan adalah munculnya tanaman baru dari dalam biji. Perkecambahan terjadi jika biji menyerap air yang disebut imbibisi. Air yang masuk akan merangsang hormon giberelin sehingga enzim-enzim akan teraktifkan. Hormon ini bekerja mengaktifkan enzim-enzim untuk melakukan metabolisme cadangan makanan yang terdapat dalam biji. Jika kita perhatikan terdapat dua tipe perkecambahan yaitu : perkecambahan di atas tanah (epigeal) dan perkecambahan di bawah tanah (hipogeal).

Minggu, 21 April 2013

Fungi

        Jamur atau fungi adalah organisme yang bersifat eukariotik , sel-selnya memiliki dinding sel yang tersusun dari zat kitin. Fungi tidak memiliki kloroplas oleh karena itu, fungi tidak dikelompokkan dalam kingdom plantae. Ilmu yang mempelajari fungi adalah mikologi.
Fungi ada yang multiseluler dan uniseluler contoh dan satu-satunya fungi uniseluler adalah Saccharomyces sp. Fungi multiseluler terdiri dari hifa yang membentuk anyaman atau miselium. Hifa pada fungi ada yang bersekat (septum) dan tidak bersekat (aseptum) dan memiliki banyak inti disebut senositik. Miselium dapat dibedakan menjadi miselium vegetatif (untuk menyerap makanan) dan miselium generatif (untuk reproduksi).

        Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk kuncup (pada khamir), fragmentasi, dan pembentukan spora aseksual (berupa sporangiospora atau konidiospora). Reproduksi secara generatif adalah dengan pembentukan spora seksual (zigospora, askospora, dan basidiospora) yang dilakukan secara singami (penyatuan hifa yang berlainan jenis). Habitat jamur yang umumnya ditemukan adalah tanah lembab dan pada tumbuhan yang telah mati sebagai pengurai.