Minggu, 21 April 2013

Fungi

        Jamur atau fungi adalah organisme yang bersifat eukariotik , sel-selnya memiliki dinding sel yang tersusun dari zat kitin. Fungi tidak memiliki kloroplas oleh karena itu, fungi tidak dikelompokkan dalam kingdom plantae. Ilmu yang mempelajari fungi adalah mikologi.
Fungi ada yang multiseluler dan uniseluler contoh dan satu-satunya fungi uniseluler adalah Saccharomyces sp. Fungi multiseluler terdiri dari hifa yang membentuk anyaman atau miselium. Hifa pada fungi ada yang bersekat (septum) dan tidak bersekat (aseptum) dan memiliki banyak inti disebut senositik. Miselium dapat dibedakan menjadi miselium vegetatif (untuk menyerap makanan) dan miselium generatif (untuk reproduksi).

        Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk kuncup (pada khamir), fragmentasi, dan pembentukan spora aseksual (berupa sporangiospora atau konidiospora). Reproduksi secara generatif adalah dengan pembentukan spora seksual (zigospora, askospora, dan basidiospora) yang dilakukan secara singami (penyatuan hifa yang berlainan jenis). Habitat jamur yang umumnya ditemukan adalah tanah lembab dan pada tumbuhan yang telah mati sebagai pengurai.

A.    Klasifikasi Jamur

Jamur diklasifikasikan berdasarkan alat perkembangbiakannya yaitu : Divisi Ascomycota, Basidiomycota, Chytridiomycota, Zygomycota, dan Deuteromycota.

1.      Divisi Chytridiomycota
Jamur ini memiliki spora berflagel, kitrid merupakan organisme akuatik yang tak hidup di darat. Contohnya, Allomyces dan Chytridium.

2.      Divisi Zygomycota
Memiliki hifa senositik. Anggotanya memiliki 3 jenis hifa yaitu :
a.     Rizoid, berfungsi sebagai akar
b.    Stolon, membentuk anyaman pada permukaan substrat
c.  Sporangiofor, tumbuh tegak diatas permukaan substrat diatasnya terdapat sporangium (tubuh buah) untuk perkembangbiakan.

Reproduksi jamur Zigomikota berlangsung secara seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual melalui pembutakn spora aseksual oleh sporangium. Sporangium yang matang akan pecah akan mengeluarkan spora aseksual, lalu tumbuh menjadi jamur jika jatuh pada tempat yang sesuai. Reproduksi seksual jamur dilakukanjika nutrisi berlimpah dengan cara konjugasi dua hifa yang berbeda jenis kelaminnya. Untuk membedakannya, hifa tersebut diberi tanda (hifa “+”) dan (hifa “-“). Contoh jamur yang termasuk ke dalam divisi Zigomikota : Mucor mucedo (saprob pada kotoran hewan), M. javanicus (pembuatan tapai), Rhizopus oryzae (jamur tempe), R. nigricans  (merusak roti).

Siklus Hidup Zygomycota :
a. Pada setiap hifa tumbuh tonjolan (cabang pendek) kea rah samping dan saling berhadapan sehingga kedua ujung cabang saling bertemu.
b.   Masing-masing ujung cabang hifa membentuk gamet.
c.    Terjadi peleburan anatar 2 gamet dan terbentuk zigospora.
d.    Zigospora akan tumbuh menjadi jamur.


3.      Divisi Ascomycota
        Memiliki septa yang tidak sempurna, sebagian hifa ada yang menembus substrat untuk menyerap makanan, sedangkan yang lainnya tumbuh ke permukaan membentuk cabang-cabang yang disebut konidiofor. Jika spora jatuh pada tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi individu baru. Jamur ini memiliki askus pada siklus reproduksi seksualnya. Askus adalah kantung yang mengandung askospora. Seluruh askus terkumpul pada tubuh buah yang disebut askokarp. Jamur Askomikota bersel satu Saccharomyces dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual tergantung kondisi lingkungan. Pada kondisi yang sesuai, reproduksi aseksual dilakukan pembentukan tunas (budding). Dalam kondisi yang tidak sesuai, sel tubuhnya berfungsi sebagai askus yang mengandung empat askospora. Contoh jamur yang termasuk divisi Zigomikota adalah : Saccharomyces cerevisiae (pembuatan bir), S. ovale ( pembuatan tapai), S. sake (pembuatan sake), Aspergillus niger (saprob pada sisa-sisa makanan, menjernihkan sari buah), A. fumigatus (parasit pada paru-paru burung), A. flavus  (menghasilkan aflatoksin yang dapat menyebabkan kanker hati), Penicillium notatum (penghasil antibiotik), P. camemberti (pembuatan keju), Morel (bahan makanan), Neurospora crassa (pembuatan oncom).

Siklus hidup Ascomycota :
a.  Ujung hifa yang berdekatan membentuk anteridium (alat kelamin jantan) dan askogonium (alat kelamin betina)
b.   Terbentuk saluran dari askogonium dan anteridium disebut trikogen
c.    Gamet jantan dan betina kemudian melebur
d.  Sel askogonium memanjang dan inti hasil peleburan mengalami pembelahan meiosis sehingga terbentuk 4 inti haploid (n). apabila masing-masing inti kemudian mengalami pembelahan mitosis, maka di dalam sel tersebut terdapat delapan inti haploid. Dinding sel askogonium berfungsi sebagai askus yang mengandung 4 askospora.


  
4.      Divisi Basidiomycota
        Memiliki basidium yaitu, suatu badan yang ujungnya terdapat empat tonjolan yang berisi satu basidiospora. Basidiospora termasuk jenis spora seksual, tiap Basidiumterkumpul dalam tubuh buah yang disebut basidokarp. Basidiokarp bersifat makroskopis, pada umumnya hifa jamur tersebut berseptat. Contoh organisme yang termasuk ke dalam divisi Basidiomikota adalah : Volvariella volvacea (jamur merang, dapat dimakan), Uricularia polytricha (jamur kuping, saprob pada batang kayu, bahan makanan), Corticium salmonella (jamur upas, parasite pada cabang tanaman buah / karet), Amanita sp. (menghasilkan racun mikotoksin yang kuat), Lentinus edodes (jamur sitake, bahan makanan), Exobasidium vexan (parasite daun teh, penyakit blister blight).

Siklus hidup Basidiomycota :
a.  Dua hifa haploid (monokarion) yang berbeda berkonjugasi sehingga terbentuk hifa berinti ganda atau dikarion.
b.  Hifa dikarion tumbuh menjadi miselium dikarion, selanjutnya membangun tubuh jamur.
c.  Ujung hifa yang terletak pada lamela atau bilah-bilah bagian bawah basidiokarp menggembung menjadi basidium. Dua inti hifa tersebut melebur menjadi inti diploid.
d.   Inti diploid membelah secara meiosis menghasilkan 4 inti haploid, terdiri atas 2 inti positif (+) dan 2 inti negatif (-).
e.     Pada ujung basidium terbentuk 4 sterigma. Keempat inti haploid akan bergerak menuju masing-masing sterigma. Inti tersebut merupakan basidiospora.
f.   Saat tua, basidium akan pecah. Akibatnya basidiospora memancar keluar. Basidiospora yang jatuh pada tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi hifa + atau hifa -.


   
5.      Divisi Deuteromycota
        Sering disebut jamur imperfekti karena reproduksi seksualnya tidak ada atau belum diketahui. Reproduksi aseksual jamur tersebut dengan membentuk konidia. Saat suatu jamur diketahui reproduksi seksualnya maka dimasukkan ke dalam kelompok yang sesuai. Contoh dari organisme yang tergolong divisi Deuteromikota adalah : Clostridium sp. (menghasilkan racun, parasit pada buah dan sayuran), Curvularia (parasit), Microsporum (penyebab penyakit kurap).

B.     Asosiasi Jamur

        Beberapa jamur terkadang bekerja sama dengan organisme lain membentuk suatu asosiasi untuk memperoleh zat makanan, dapat berupa liken atau mikoriza.
1.      Liken
Liken merupakan bentuk simbiosis mutualisme antara jamur dengan alga atau jamur dengan sianobakteri. Jamur memperoleh makanan dan O2 sedangkan alga terjaga dan terlindungi kelembapannya serta mendapatkan CO2 dan garam mineral.
Jamur yang menyusun tubuh liken biasanya berasal dari kelompok Ascomycota dan Basidiomycota, sedangkan simbion lainnya berasal dari kelompok sianobakteri atau Chlorophyta (alga hijau). Liken bereproduksi secara aseksual dengan cara fragmentasi, yaitu melepaskan sebagian tubuh (talus). Bagian yang dilepas adalah soredia atau isida. Soredia adalah bagian tubuh liken yang menagndung alga dan fungi, sedangkan isidia adalah tonjolan bagian tengah talus dan dibungkus oleh sel-sel korteks.

Terdapat 3 bentuk liken yaitu :
a.   Krustosa, berbentuk lapisan tipis yang menutupi substrat (contoh : Lecidia sp.)
b.   Frutikosa, berbentuk anyaman dari helaian cabang-cabang pipih atau melingkar (contoh : Usnea)
c.    Foliosa, berbentuk seperti daun (contoh : Parmelia).


        Liken banyak ditemukan di berbagai tempat dari daerah kutub sampai daerah tropis. Liken dapat hidup dengan kandungan zat organik yang sedikit, misalnya batuan, batang pohon dan tanah yang tidak subur. Liken disebut juga organisme perintis dikarenakan dapat melapukkan batuan yang akhirnya zat-zat organic yang dihasilkan membentuk komponen dasar tanah.
Liken juga dapat digunakan sebagai indikator pencemaran suatu daerah dikarenakan liken sangat sensitif dengan beberapa polutan udara. Oleh karena itu wilayah yang udaranya telah tercemar terdapat sedikit populasi liken. Selain itu, funsi lain dari liken adalah bahan makanan bagi manusia dan hewan pada saat musim dingin dan bahan pembuatan cat dan parfum.

2.      Mikoriza
        Mikoriza merupakan bentuk asosiasi jamur dan akar tumbuhan tingkat tinggi. Sebagai contoh, anatar tumbuhan pinus, melinjo, anggrek, kubis dan bit dengan Zygomycota, Ascomycota dan Basidiomycota. Tumbuhan memberi zat makanan (seperti vitamin, gula, dan asam amino) kepada jamur, sedangkan jamur membantu penyerapan zat mineral dari tanah serta melindungi tanaman terhadap kekeringan dan serangan jamur lain.


Di alam dapat dijumpai dua tipe mikoriza, yaitu endomikoriza dan ektomikoriza.
a.  Endomikoriza adalah hifa yang berada di antara sel-sel akar dan menembus sampai di jaringan korteks.
b.   Ektomikoriza adalah hifa yang menembus hingga jaringan epidermis akar saja.


Perbandingan tumbuhan yang terdapat mikoriza dengan tidak ada mikoriza


Tidak ada komentar:

Posting Komentar