Jumat, 14 Desember 2012

Jaringan Hewan

A. Macam-Macam Jaringan Hewan
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki fungsi yang sama. Cabang biologi yang mengkaji tentang jaringan adalah histologi. Jaringan yang menyusun manusia dan hewan adalah jaringan epitel, jaringan otot, jaringan saraf, jaringan ikat, jaringan saraf, jaringan penyokong, jaringan lemak dan jaringan embrional.

1.      Jaringan Epitel
Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ tubuh, rongga tubuh, ata permukaan saluran tubuh hewan dan manusia. Jaringan epitel dapat tersusun dengan 2 cara yang berbeda. Yaitu sebagai berikut :
a.   Jaringan epitel terdiri atas sel-sel yang tersusun dalam lembaran. Lembaran tersebut bisa terdiri dari selapis atau beberapa lapis. Biasanya jaringan epitel menutupi permukaan luar tubuh, missal : kulit. Jaringan epitel yang melapisi permukaan dalam organ tubuh ataupun saluran dalam tubuh disebut endothelium.
b.   Jaringan epitel yang tersusun dalam kelenjar-kelenjar disesuaikan dengan fungsi sekresi. Jaringan epitel ini digolongkan sebagai epitel kelenjar.

Ciri-ciri jaringan epitel :
a)    Disusun oleh sel-sel dan molekul ekstraseluler berbentuk matriks.
b)    Bentuk sel bervariasi tergantung fungsi dan letaknya.
c)  Mempunyai sebuah permukaan yang tidak berhubungan dengan jaringan lain, sedangkan permukaan lainnya berhubungan dengan membran dibawahnya.
d)   Tidak terdapa material di antara sel-sel penyusunnya.
e)    Berfungsi sebagai penutup dan kelenjar.
f)  Beberapa jenis epitel memiliki spesialisasi, yaitu berupa tonjolan jaringan untuk memperluas permukaan, memindahkan partikel asing atau untuk pergerakan. Bentuk spesialisasi berupa mikrovili, stereosilia, silia, dan flagella.
Fungsi jaringan epitel :
        i.  Sebagai pelindung atau proteksi.
      ii.   Sebagai kelenjar yaitu jaringan yang bertugas menghasilkan getah.
    iii.    Sebagai penerima rangsang atau reseptor.
    iv.    Sebagai pintu gerbang lalu lintas zat, yaitu epitel ini berfungsi untuk melakukan penyerapan zat ke dalam tubuh dan untuk mengeluarkan zat dari dalam tubuh.

Berdasarkan bentuk dan susunannya, jaringan epitel dibedakan menjadi bermacam-macam sebagai berikut :
§  Epitel pipih berlapis tunggal, misalnya jaringan epitel yang membentuk pembuluh darah, pembuluh limfa, kantong udara paru-paru atau elveolus, selapur bagian bagian dalam telinga, serta  saluran ekskresi kecil dari kebanyakan kelenjar. Epitel ini membentuk selaput tipis yang bersifat semipermeabel selektif.

§  Epitel pipih berlapis banyak,  misalnya jaringan epitel yang melapisi rongga mulut, epidermis, esophagus, vagina, ujung uretra yang berhubungan dengan kantong kemih (ujung distal), dan rongga hidung. Fungsi epitel ini erat kaitannya dengan proteksi atau perlindungan.

§  Epitel kubus berlapis tunggal,  misalnya sel-sel epitel melapisi permukaan dalam lensa mata, kelenjar dan salurannya, permukaan ovari atau indung telur, saluran dari nefron ginjal, serta epitel berpigmen dari retina mata.


§  Epitel kubus berlapis banyak, misalnya epitel yang membentuk saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit, serta pengembangan epitel pada indung dan buah zakar.

§  Epitel silindris berlapis tunggal, misalnya jaringan epitel yang melapisi permukaan dalam lambung, jonjot usus, kelenjar pencernaan, kantong empedu, saluran rahim dan rahim, saluran pernapasan bagian atas, dan sel piala pada saluran pencernaan. Jaringan ini mempunyai fungsi yang berhubungan dengan sekresi, absorpsi, proteksi, dan melicinkan. Sel silindris berlapis yang bersilia mempunyai fungsi untuk membersihkan benda asing serta memindahkan benda melalui suatu saluran, misalnya sel telur pada saluran rahim.

§  Epitel silindris berlapis banyak, terdapat pada saluran ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar susu, uretra serta pada permukaan alat tubuh yang basah, misalnya laring.

§  Epitel silindris berlapis semu atau epitel silindris bersilia, terdapat pada saluran ekskresi besar, sebagian besar saluran reproduksi jantan saluran pernafasan, dan rongga hidup. Fungsi dari epitel ini adalah sebagai proteksi terhadap benda asing yang masuk.

§  Epitel transisional, merupakan epitel berlapis yang sel-selnya tidak dapat digolongkan berdasarkan bentuknya. Bila jaringannya menggelembung bentuknya berubah. Biasanya membran dasarnya tidak jelas.


2.      Jaringan Otot
Sel otot mengandung serabut halus yang disebut miofibri. Miofibril inilah yang menyebabkan otot dapat bergerak. Jaringan otot dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
a)      Otot Polos
Jaringan otot yang memiliki struktur sel berupa kumparan halus , yang masing-masing selnya mengandung inti. Jaringan ini memiliki fibril-fibril (serabut) yang homogen. Otot polos terdapat pada dinding saluran pernafasan, saluran pencernaan, saluran darah, pembuluh getah bening dan di kulit. Gerakan otot polos tidak sadar (involunteer). Fungsi dari otot polos adalah memberikan gerakan yang diluar kemampuan kita.

b)      Otot Lurik
Otot lurik sering disebut dengan otot rangka, sebab kebanyakan jaringannya melekat di rangka. Tersusun atas sel-sel otot yang disebut fibril. Setiap fibril tersusun atas miofibril. Miofibril tersusun atas senyawa protein rangkap yaitu aktin dan miosin. Sel otot lurik memiliki banyak inti yang terletak di bagian pinggir. Memiliki bagian terang dan gelap. Bila menerima rangsang, otot lurik akan bereaksi cepat. Kecuali gerak reflex, gerakan otot lurik sesuai dengan kehendak kita (disadari). Oleh sebab itu disebut juga sebagai otot volunteer. Otot lurik memiliki fungsi menggerakkan tulang dan melindungi rangka dari benturan benda lain.

c)      Otot Jantung
Hanya terdapat pada miokardium, sel-selnya berinti satu. Di bawah mikroskop otot ini menunjukkan garis gelap dan terang yang berselang-seling seperti otot lurik. Sel-sel yang berdampingan mengandung membran yang teranyam dan berfungsi sebagai jembatan penghubung, disebut sinsitium. Kerja dari otot jantung tidak terkontrol oleh kesadaran serta reaksi terhadap rangsang lambat. Fungsi dari otot jantung adalah sebagai tenaga untuk memompa darah keluar dari jantung.


Perbedaan otot polos, lurik dan jantung
Pembeda
Otot Polos
Otot Lurik
Otot Jantung
Bentuk sel
Sel otot dengan satu inti di tengah
Sel otot dengan banyak inti dan terletak di bagian pinggir
Sel otot dengan satu inti
Sifat kerjanya
Tidak menurut kemauan (involunteer)
Menurut kemauan (volunteer)
Tidak menurut kemauan (involunteer)
Reaksi terhadap rangsangan
Lambat
Cepat
Lambat
Letak
Paa dinding saluran tubuh, pembuluh darah dan usus
Pada kerangka
Pada dinding jantung

3.      Jaringan Saraf
Jaringan saraf terdiri dari neuron, ada 3 macam sel saraf motorik, sel saraf sensorik dan sel saraf penguhubung. Jaringan saraf terdapat di otak, sumsum tualng belakang, dan di urat saraf. Sel saraf memiliki iritabilitas dan konuktivitas. Iritabilitas yaitu, kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Koduktivitas adalah kemampuan jaringan saraf membawa impuls-impuls saraf atau pesan.
4.      Jaringan Penguat
Jaringan penguat sering disebut juga sebagai jaringan penyokong atau jaringan penunjang. Yang termasuk jaringan penguat adalah :
a.     Jaringan pengikat
b.     Jaringan tulang rawan
c.     Jaringan tulang
d.     Jaringan darah
e.     Jaringan limfa atau getah bening

a.      Jaringan Pengikat
Fungsi dari jaringan ini adalah mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan berbagai organ menjadi sistem organ, menjadi selubung atau melindungi jaringan atau organ tubuh. Jaringan terdiri atas serabut sebagai sunbstansi dasar , sel-sel dan beberapa cairan ekstraseluler. Cairan ekstraseluler dan serabut substansi dasar, dikenal dengan matriks. Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan ikat dibedakan menjadi dua :
1)      Jaringan Ikat Longgar
Memiliki cirri sel-selnya jarang dan sebagian jaringannya tersusun atas matriks. Matriksnya mengandung serabut kolagen elastis. Yang termasuk jaringan ini adalah fibroblast/fibrosit, sel plasma, makrofag, dan berbagai sel darah putih. Jaringan ikat longgar terdapat hampir di seluruh tubuh, terutama di sekitar organ-organ, pembungkus pembuluh darah dan saraf. Fungsi jaringan ikat longgar adalah untuk membungkus organ-organ tubuh, pembuluh darah dan saraf.

2)      Jaringan Ikat Padat
Sering disebut jaringan pengikat serabut putih karena terbuat dari serabut kolagen yang berwarna putih. Jaringan ini bersifat fleksibel tetapi tidak elastis. Terdapat pada serabut urat, selaput pembungkus otot atau fasia, ligamen dan tendon.


b.      Jaringan Tulang Rawan
Jaringan ini terdiri atas sel tulang rawan yang terlindung oleh fibrosa tipis dan tersimpan pada suatu rongga dalam matriks. Matriksnya banyak, dengan komponen utama zat kondrin. Fungsinya adalah untuk menyokong rangka pada embrio dan bagian-bagian dari rangka manusia atau hewan dewasa. Terdapat 3 macam kartilago hialin, yaitu :
1)      Jaringan kartilago hialin, matriksnya tampak transparan atau bening, jernih dan mengilap kebiruan. Terdapat pada permukaan tulang sendi, cincin tulang rawan pada batang tenggorok dan cabang batang tenggorok, laring, ujung tulang rusuk yang melekat pada tulang dada dan pada ujung tulang panjang. Kartilago hialin berperan penting sebagai bagian terbesar rangka embrio, membantu pergerakan persendian, menguatkan saluran pernafasan, member kemungkinan pertumbuhan memanjang tulang pipa dan memberi kemungkinan tulang rusuk bergerak saat bernafas.

2)      Jaringan kartilago fibrosa, matriksnya berwarna gelap dan keruh, mempunyai serabut-serabut kolagen yang tersusun secara sejajar dan membentuk suatu berkas. Terdapat pada perekatan ligamen tertentu pada tulang, persendian tulang pinggang, pada cakram antar ruas tulang belakang, serta pada pertautan antartulang kemaluan kiri dan kanan. Fungsi utama jaringan tulang rawan fibrosa adalah memberikan proteksi dan penyokong.

3)      Jaringan kartilago elastin, matriksnya berwarna keruh kekuning-kuningan dan banyak mengandung serabut kolagen yang berstruktur jala. Jaringan ini terdapat di telinga bagian luar (daun telinga), epiglotis, pembuluh eustachia, dan laring. Fungsi jaringan kartilago elastin adalah memberikan fleksibilitas suatu organ serta memberikan sokongan.


c.       Jaringan Tulang
Jaringan tulang terdiri atas sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan dalam matrik. Matriksnya terdiri atas zat perekat kolagen dan endapan garam-garam mineral, terutama garam dapur atau kalsium. Proses mengerasnya tulang disebut dengan osifikasi. Berdasarkan susunan matriksnya, jaringan tulang dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Jaringan tulang spons atau rawan, apabila mtriksnya berongga. Substansi mineralnya tersimpan di dalam bangunan berlapis yang dikenal dengan lamela.
b.   Jaringan tulang keras atau kompak, bila mariksnya rapat atau kompak.
Saluran yang memanjang yang saling berhubungan, terdapat pada tulang pipa disebut kanalis havers.

d.      Jaringan darah
Jaringan ini berupa cairan, dengan komponen utama, yaitu :
1)  Sel-sel darah atau bagian padat dari darah terdiri atas sel-sel darah merah (eritrosit) dan sel-sel darah putih (leukosit).
2)   Keeping darah atau trombosit.
3)   Cairan darah atau plasma darah yang memiliki komponen utama air.
Di dalam darah terlarut bemacam-macam zat seperti : glukosa, protein, lemak dan zat hara lainnya. Peran penting darah adalah mengangkut sari-sari makanan, hormon, serta zat-zat sisa metabolisme sel dan mencegah infeksi dari kuman.

e.       Jaringan Limfa atau Getah Bening
Getah bening adalah bagian dari darah yang keluar dari pembuluh darah. Komponen utamanya adalah air, yang di dalamnya terlarut glukosa, lemak, dan garam. Komponen selulernya berupa limfosit dan granulosit, yang merupakan bagian dari sel darah putih. Getah bening beredar ke seluruh tubuh melalui pembuluh getah bening yang berada paralel dekat pembuluh balik darah atau vena. Fungsi jaringan limfa adalah untuk mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mneral, dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem pembuluh darah.

5.      Jaringan Lemak
Jaringan lemak terdiri dari sel-sel lemak, berbentuk bulat atau polygonal, dan dinding selnya tipis. Sel-selnya kaya rongga sel yang terisi tetes minyak. Jaringan ini terdapat di seluruh tubuh. Jaringan lemak biasanya disokong oleh serabut kolagen. Fungsi jaringan lemak adalah adalah untuk menyimpan lemak adalah untuk menyimpan lemak, menyimpan cadangan makanan , serta mencegah dan melindungi hilangnya panas secara berlebihan.


B.     Organ Tubuh
Gabungan dari beberapa macam jaringan akan menbentuk organ. Contohnya dalah kulit yang berufungsi untuk melindungi tubuh dari bahan kimia, panas, dingin, tekanan cahaya matahari, dan dari infeksi. Adanya berbagai jaringan yang berkumpul membentuk suatu organ memungkinkan suatu organ mempunyai kemampuan melaksanakan fungsi hidup yang beraneka ragam. Makin tinggi derajat suatu hewan, makin banyak organ tubuh yang dimilikinya hal ini bertujuan untuk efisiensi kerja karena dengan banyaknya organ tubuh maka pembagian kerja akan semakin efektif.

C.    Sistem Organ
Hubungan antar organ dengan sistem tertentu disebut sistem organ. Organ tersebut saling bergantungan dalam melaksanakan fungsi hidup tertentu. Apabila salah satu organ penyusun sistem mengalami gangguan makan proses yang dijalankan oleh sistem tersebut akan terganggu pula.

No.
Sistem Organ
Organ Penyusun
Fungsi
1.
Kulit
Kulit, rambut, dan organ lain di tubuh bawahnya.
Pelindung dan penutup tubuh
2.
Pencernaan
Mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus, hati, dan pankreas.
Mencerna makanan untuk selanjutnya diserap oleh tubuh.
3.
Sirkulasi
Jantung, pembuluh darah, dan pembuuh getah bening.
Mengedarkan zat serta melindungi dari zat sampah.
4.
Respirasi
Laring, batang tenggorok, dan paru-paru.
Menyuplai oksigen dan membuang zat sampah berupa gas.
5.
Ekskresi
Ginjal, ureter, uretra, dan kandung kemih.
Mengeluarkan zat-zat sampah dan menjaga keseimbangan sel dengan lingkungannya
6.
Reproduksi
Testis, ovarium, uterus.
Proses perkembanbiakan.
7.
Rangka
Tulang tengkorak, tulang punggung, tulang rusuk, dan tulang anggota gerak bebas
Melindungi dan menguatkan tubuh, tempat melekatnya otot dan tempat pembentukan sel-sel drah.
8.
Otot
Otot dan tendon.
Sebagai gerak aktif.
9.
Saraf
Otak, susmsum tulang belakang, serabut saraf, dan simpul saraf.
Menerima rangsang dari lingkungannya, mengatur tingkah laku, dan mengatur integritas.
10.
Hormon
Tiroid, pituitari, dan kelenjar adrenal.
Mengontrol secara kimia dan mengintegrasikan fungsi organ tubuh.

2 komentar: