A.
Teori Sel
Robert
Hooke (Inggris, 1635-1703) adalah orang pertama yang memperkenalkan istilah sel
dalam bukunya, micrographia (1665).
Ia mengamati irisan batang Quercus suber.
Dalam sayatan tersebut tampak ruangan atau kamar-kamar kecil yang
dipisahkan oleh dinding tebal menyerupai sarang lebah. Kamar kecil tersebut ia
beri nama sel. Ilmu yang mempelajari tentang sel adalah sitologi.
Akhir
tahun 1678, Antony Van Leeuwenhoek (Belanda, 1632-1723) menjadi orang pertama
yang melihat benda hidup yang sangat kecil di dalam air rendaman jerami dengan
menggunakan mikroskop sederhana.
Tahun
1809, Jean Baptiste De Lamarck (Prancis, 1744-1829) menyatakan bahwa setiap
makhluk hidup merupakan kumpulan sel dan di dalam setiap sel bergerak cairan
yang kompleks.
Beberapa
teori tentang sel adalah :
a.
Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann
(1810-1882), berpendapat bahwa setiap tubuh tumbuhan dan juga hewan terssusun
dari sel.
b.
Felix Dujardin (1835) menyatakan bahwa
bagian terpenting dari sel hidup adalah cairan yang selalu terdapat di dalam
setiap sel hidup (protoplasma).
c.
Johannes Purkinje dan Hugo Van Mohl
(1840), memperkenalkan istilah protoplasma.
d.
Max Schultze (1825-1874), berpendapat
bahwa protoplasma merupakan struktur dasar makhluk hidup yang melangsungkan
proses hidup.
e.
Rudolf Virchow (1859), berpendapat bahwa
setiap sel berasal dari sel sebelumnya (omnis celulla e celulla).
A.
Komponen Kimia Sel
1.
Air
Sel
mengandung 85-95% air. Air merupakan pelarut dan media difusi yang baikuntuk
proses metabolisme dalam sel dan jaringan. Air juga befungsi menjaga
keseimbangan pH. Selain itu, air air juga memiliki kapasitas panas yang tinggi
dan kemampuan penghantar panas yang baik sehingga digunakan untuk media
pengatur suhu.
2.
Biomolekul
Senyawa-senyawa
biomolekul terbagi menjadi 2 jenis, yaitu : mikromolekul dan makromolekul. Yang
termasuk makromolekul adalah protein yang berfungsi untuk pembangun sel ,
enzim, komponen pembentuk membran sel, alat transport, antibodi, hormon dan
sinyal sel. Asam nukleat berfungsi sebagai faktor hereditas, koenzim pembawa
energi, dan mengatur biosintesis protein. Asam nukleat yang paling umum adalah
RNA dan DNA. Karbohidrat adalah sumber energi sel, komponen pembentuk membran
dan dinding sel. Lipid, lipid bersama dengan protein membentuk 2 lapisan
fosfolipid (fosfolipid bilayer) yang berperan sebagai komponen penyusun
membrane sel.
3.
Mineral dan Ion
Mineral
dan ion merupakan komponen penyusun sel yang tak kalah penting dibandingkan
komponen kimia yang lain. Contohnya adalah magnesium merupakan salah satu
komponen penyusun dinding sel tanaman yang menyebabkan sel menjadi utuh.
B.
Struktur dan Fungsi Bagian Sel
a.
Membran Sel
Membran sel adalah
bagian sel yang terpenting yang membatasi isi sel dengan lingkungan luarnya.
Membran plasma mempunyai beberapa fungsi, yaitu :
1.
Mengontrol atau mengendalikan pertukaran
zat antara sitoplasma dengan lingkungannya.
2.
Sebagai reseptor atau penerima rangsang.
3.
Sebagai pelindung sel agar isinya tidak
keluar meninggalkan sel .
4.
Mengontrol zat-zat yang masuk/keluar
meninggalkan sitoplasma.
Di dalam tumbuhan dan
prokariotik terdapat struktur khusus yang disebut dinding sel, dinding sel ini
menjaga bentuk sel. Organel tersebut berasal dari aktivitas protoplasma.
Diantara dinding 2 sel yang berdekatan terdapat lamela tengah. Juga terdapat
pori yang disebut plasmodesmata.
b.
Sitoplasma
Protoplasma yang
mengisi ruangan diantara membran plasma dengan nucleus. Sitoplasma tersusun
sari sitosol, yaitu bagian dari sitoplasma yang mengisi ruang-ruang
antarorganel. Sitosol merupakan sistem larutan yang tersusun 90% air, senyawa
organik terlarut, dan koloida (bahan tidak larut).
c.
Nukleus
Nukleus adalah organel
sel terbesar dengan diameter 5 µm. Inti sel dilindungi oleh membran inti atau
karioteka kecuali sel prokariotik yang intinya tidak dilapisi oleh membran inti.
Pada sel darah merah hanya hewan tertentu yang terdapat inti sel. Nukelus
terdiri dari 3 bagin yaitu : membran inti (karioteka) membran ini membatasi isi
nukleus dengan sitoplasma terdapat pori untuk keluar masuknya zat antara plasma
nukleus dan sitoplasma, matriks (nukleoplasma) cairan nukleus yang mengandung
protein, enzim , nukleotidan dan kromosom, nukleolus banyak mengandung DNA yang
bertindak sebagai organisator nukleus nukleolus juga menyintesis RNA.
d.
Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma
dibagi menjadi 2 yaitu : RE kasar dan RE halus. RE kasar berfungsi untuk
menyintesisi protein dikarenakan di RE kasar ditempeli oleh ribosom, RE kasar
juga bertindak sebagai saluran-saluran sitoplasma yang berhubungan dengan
nukleus. Sedangkan, RE halus berfungsi untuk menyintesisi lipid.
e.
Ribosom
Ribosom adalah organel yang
berdiameter 20 nm. Organel ini berfungsi untuk menyintesis protein. Ribosom
tersusun dari protein dan RNA ribosom dengan jumlah yang seimbang.
f.
Sentriol
Sentriol adalah benda
mikro yang terdapat di dekat nukleus. Sentriol tersusun dari mikrotubulus yaitu
bahan yang membina rangka sel (sitoskelet). Berfungsi untuk orientasi
pembelahan sel. Sentriol hanya terdapatpada sel hewan dan protista.
g.
Kompleks Golgi (Aparatus Golgi)
Organel berbentuk
kantung pipih yang terkonsentrasi pada salah satu sisi nukleus dan sering
ditemukan pada sel-sel kelenjar. Pada sel tumbuhan biasa disebut diktiosom.
Badan golgi memiliki beberapa fungsi, yaitu :
-mengangkut dan
mengubah secara kimia materi-materi yang terdapat di dalamnya.
-menghasilkan lendir,
lilin, getah dan sekresi yang bersifat lengket.
-sekresi protein,
glikoprotein, kerbohidrat, dan lemak serta transport lemak.
-membentuk lisosom dan
enzim pencernaan yang belum aktif (zimogen dan koenzim).
h.
Lisosom
Organel berbentuk
gelembung yang mengandung berbagai macam enzim. Lisosom adalah organel yang
dilapisi selapis membran. Organel hamper terdapat di seluruh sel eukariotik
pada sel tumbuhan yang berperan sebagai lisosom adalah vakuola tengah. Enzim
yang terkandung dalam lisosom adalah enzim pencernaan hidrolitik seperti
protease, nuclease, lipase dan fosfatase. Enzim tersebut dibuat di RE kasar
kemudian dikirim ke badan golgi. Lisosom berperan dalam penguraian molekul
secara autolysis dan autofagi.
i.
Mitokondria
Organel ini disebut
sebagai “Power of House” dikerenakan fungsinya adalah penghasil energi dari
siklus krebs dan rantai transfer elektron. Juga organel yang melakukan
respirasi aerobic yaitu respirasi yang membutuhkan oksigen. Mitokondria
dilindungi oleh membran ganda, di dalamnya terdapat bagian yang berlekuk-lekuk
yang disebut sebagai Krista. Krista berfungsi memperluas permukaan mitokondria
sehingga proses penyerapan ok sigen menjadi lebih efektif. Diantara lipatan
membran terdapat ruangan bernama matriks. Matriks mengandung enzim pernapasan
(sitokrom) dan senyawa lain seperti asam nukleat dan protein.
j.
Plastid
Organel berdiameter 3-6
µm yang mempunyai membran ganda. Plastid ada yang mempunyai pigmen warna dan
ada yang tidak. Organel ini hanya ditemukan pada sel tumbuhan. Plastida
merupakan perkembangan dari proplastida. Proplastida dibagi menjadi 3 tipe
yaitu :
1.
Leukoplas adalah plastida yang berwarna
putih. Berdasarkn fungsinya Leukoplas dibagi menjadi 3 macam yaitu : amilum (amiloplas),
lemak (elaioplas), protein (proteoplas)
2.
Kloroplas adalah plastida yang berwarna
hijau berufngi untuk melakukan fotosintesis. Klorofil dapat dibedakan menjadi
beberapa macam, yaitu :
§ klorofil
a, menampilkan warna hijau-biru
§ klorofil
b, menampilkan warna hijau-kuning
§ klorofil
c, menampilkan warna hijau-coklat
§ klorofil
d, menampilkan warna hijau-merah
3.
kromoplas adalah plastida yang
memberikan aneka ragam warna nonfotosintesis. Pigmen yang termasuk dalam
kromoplas adalah : Karotenoid (memberikan warna kuning, xantofil dan oranye,
karoten pada bunga, daun dan buah), fikosianin (memberikan warna biru pada
ganggang), fikosantin (memberikan warna cokelat pada ganggang), fikoeritrin
(memberikan warna merah pada ganggang).
k.
Vakuola
Suatu rongga atau kantong
yang berisi cairan yang dikelilingi oleh selapis membran. Sel hewan memiliki
vakuola yang jumlah dan ukurannya lebih kecil daripada sel tumbuhan. Vakuola
yang terdapat pada sel hewan antara lain : vakuola kontraktil (menjaga tekanan
osmotic sitoplasma) dan vakuola nonkontraktil (berugas mencerna makanan).
Sel tumbuhan memiliki
vakuola tengah berukuran besar dan dikelilingi oleh membran tonoplas yang
mempunyai beberapa fungsi, yaitu :
a.)
Membangun tekanan sel
b.)
Mengandung pigmen antosianin
c.)
Mengandung enzim hidrolitik
d.)
Menjadi tempat penimbunan sisa-sisa
metabolism
e.)
Tempat penyimpanan cadangan makanan bagi
sitoplasma
l.
Badan Mikro
Organel kecil yang
terlindungi oleh selapis membran. Ukurannya sebesar lisosom. Contoh badan mikro
adalah peroksisom dan glioksisom. Peroksisom berperan dalam metabolism lemak
menjadi karbohidrat. Pada sel hewan peroksisom terdapat dalam sel-sel hati dan
ginjal, sedangkan pada tumbuhan terdapat dalam berbagai tipe sel. Glioksisom
banyak ditemukan di dalam jaringan tumbuhan yang mengandung lemak. Glioksisom
mengandung enzim yang dapat mengubah lemak menjadi gula.
m.
Skeleton
Rangka sel yang
terdapat di antara nukleus dan membran sel eukariotik yang berfungsi untuk
pergerakan sel dan trnaspor zat. Sitoskeleton tersusun dari 3 elemen yaitu :
mikrotubula (diameter 24 nm), mikrofilamen (diameter 7 nm) dan filament antara
(10 nm).
n.
Silia dan Flagela
Pada permukaan sel
terkadang dijumpai silia dan flagella, yaitu struktur menonjol seperti rambut
yang berfungsi sebagai alat gerak. Dalam struktur tersebut terdapat mikrotubula
yang disebut aksonema. Silia (bulu getar) memiliki diameter 0,2 µm, panjang 8µm
dan banyak terdapat pada organisme uniseluler. Pada hewan tingkat tinggi
strktur ini banyak dijumpai pada saluran pernapasan.
Flagella (cambuk getar)
lebih panjang daripada bulu getar. Tonjolan sel tersebut dapat bergerak ke
segala arah. Flagella biasa ditemukan pada Protozoa (Flagellata), Porifera
(bunga karang), dan Coelenterata (Hewan karang).
Tambahan
Perbedaan sel hewan dan
sel tumbuhan
Dari gambar tersebut
dapat dijelaskan dinding sel, klorofil dan vakuola terdapat di sel tumbuhan.
Sedangkan lisosom dan sentriol terdapat di sel hewan dan tidak di sel tumbuhan.
goog job
BalasHapuskeren (y)
BalasHapus