A. Definisi Bakteri
Bakteri adalah organisme prokariotik yang tidak memiliki membran
nukleus. Organisme ini termasuk dalam domain prokariotik dan ukurannya sangat
kecil yaitu 0,5 – 5 µm. bakteri memiliki materi genetik berupa DNA, tetapi
tidak terlokasi khusus pada nukleus. Bentuk DNA bakteri berbentuk panjang
sirkuler biasa disebut nukleoid. Bakteri juga memiliki DNA ekstrakromosomal
yang tergabung menjadi plasmid yang berbentuk kecil sirkuler. Bakteri pada
umumnya memiliki dinding sel tetapi dengan bahan pembentuk yang berbeda yaitu
peptidoglikan.
B. Sejarah Perkembangan Bakteri
Bakteri merupakan organisme mikroskopik. Hal ini menyebabkan
organisme ini sangat sulit untuk dideteksi, terutama sebelum ditemukannya mikroskop. Barulah setelah abad ke-19 ilmu tentang mikroorganisme, terutama
bakteri (bakteriologi), mulai berkembang. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, berbagai hal tentang bakteri telah berhasil ditelusuri. Akan
tetapi, perkembangan tersebut tidak terlepas dari peranan berbagai tokoh
penting seperti Robert
Hooke, Antoni van Leeuwenhoek, Ferdinand Cohn, dan Robert Koch. Istilah bacterium diperkenalkan di kemudian hari oleh Ehrenberg pada tahun
1828, diambil dari kata Yunani βακτηριον (bakterion) yang memiliki arti "batang-batang
kecil". Pengetahuan tentang bakteri berkembang setelah serangkaian
percobaan yang dilakukan oleh Louis Pasteur, yang melahirkan cabang ilmu mikrobiologi. Bakteriologi adalah cabang mikrobiologi yang mempelajari biologi bakteri.
Robert Hooke (1635-1703), seorang ahli matematika dan sejarahwan berkebangsaan Inggris, menulis sebuah buku yang berjudul Micrographia pada tahun 1665 yang berisi hasil pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan
mikroskop sederhana. Akan tetapi, Robert Hooke masih belum dapat menumukan
struktur bakteri. Dalam bukunya tersebut,
tergambar hasil penemuannya mengenai tubuh buah kapang. Walau demikian, buku inilah yang menjadi sumber deskripsi awal
dari mikroorganisme.
Antoni van Leeuwenhoek (1632—1723) hidup di era yang sama dengan Robert Hooke di mana
pengamatan dengan mikroskop masih sangat sederhana. Terinspirasi dari kerja
Robert Hooke, ia membuat mikroskop rancangannya sendiri dengan sangat baik
untuk mengamati makhluk mikroskopik ini pada berbagai media alami pada tahun 1684. Antoni van Leeuwenhoek berhasil menemukan bakteri untuk pertama
kalinya di dunia pada tahun 1676. Hasil temuannya dikirimkan ke Royal Society of London yang kemudian dipublikasikan pada tahun 1684. Penemuan ini segera
mendapat banyak konfirmasi dari ilmuwan lainnya. Sejak saat itulah, tidak hanya
ilmu tentang bakteri tetapi juga mikroorganisme pada umumnya pun mulai
berkembang.
Ferdinand Cohn (1828-1898) merupakan seorang botanis berkebangsaan
Breslau (sekarang Polandia). Hasil penemuannya banyak berkisar tentang bakteri yang resisten
terhadap panas. Ketertarikannya pada kelompok bakteri ini mengarahkannya pada
penemuan kelompok bakteri penghasil endospora yang
resisten terhadap suhu tinggi. Ferdinand Cohn juga berhasil menjelaskan siklus
hidup bakteri Bacillus yang
sekaligus menjelaskan mengapa bakteri ini bersifat tahan panas. Selanjutnya, ia
juga membuat dasar klasifikasi bakteri sederhana dan mengembangkan beberapa metode
untuk mencegah kontaminasi pada
kultur bakteri, seperti penggunaan kapas sebagai penutup pada labu takar,
erlenmeyer, dan tabung reaksi. Metode ini kemudian digunakan oleh ilmuwan lain,
Robert Koch.
Robert Koch (1843-1910), seorang ahli fisika berkebangsaan Jerman, banyak melakukan penelitian mengenai penyakit yang disebabkan
oleh infeksi bakteri. Ilmuwan pada awalnya mempelajari penyakit antraks yang banyak menyerang hewan ternak. Penyakit ini disebabkan
oleh Bacillus anthracis, salah
satu bakteri penghasil endospora. Robert Koch juga merupakan orang pertama yang
berhasil mendapatkan isolat murni Mycobacterium tuberculosis, bakteri penyebab penyakit tuberkulosis. Berdasarkan dua
penelitian mengenai penyakit ini, Robert Koch berhasil membuat Postulat Koch,
sebuah teori mengenai mikroorganisme spesifik untuk penyakit yang spesfik.
Beliau juga berhasil menemukan metode untuk mendapatkan isolat murni dari
bakteri. Penemuan lainnya adalah penggunaan media kultur padat untuk
menumbuhkan bakteri di luat habitat aslinya. Pada awalnya ia menggunakan potongan kentang dan kemudian dikembangkan dengan menggunakan nutrien gelatin. Penggunaan nutrien gelatin masih memiliki banyak kekurangan yang
pada akhirnya penggunaanya digantikan dengan agar (sejenis polisakarida) yang digagas oleh istri Walter Hesse yang juga
bekerja bersama Robert Koch.
C. Struktur Bakteri
1) Kapsul
Lapisan lendir yang
menyelubungi dinding sel secara keseluruhan. Pada bakteri patogen menambah
kemampuan bakteri untuk menginfeksi.
2) Dinding Sel
Tebalnya kira-kira 10-35 nm.
Terdiri dari senyawa organic yang kompleks seperti selulosa, hemiselulosa dan
kitin. Berfungsi untuk member bentuk sel, perlindungan dan berperan dalam
memproduksi sel.
3) Membran Sitoplasma
Selaput pembungkus
sitoplasma yang terdapat dibawah dinding sel tebalnya kira-kira 7,5 nm dan
tersusun dari senyawa protein dan lemak, berfungsi untuk mengatur transportasi
zat.
4) Sitoplasma
Cairan yang berisi zat yang
diperlukan untuk kehidupan sel dan dikandung di dalam membran sitoplasma.
5) Inti Sel
Inti sel bakteri tidak
diselaputi oleh membran dan mengandung kromosom.
6) Ribosom
Banyak mengandung ARN dan
berfungsi dalam sintesis protein.
7) Flagella
Alat gerak pada bakteri.
8) Pili
Tambahan pada bakteri untuk
melakukan pertukaran material genetik pada proses konjugasi.
D. Morfologi Bakteri
a.
Kokus adalah bakteri yang
berbentuk bulat memiliki variasi sebagai berikut
ü Monokokus jika kecil dan tunggal.
ü Diplokokus jika bergandeng dua.
ü Streptokokus jika bergandengan membentuk rantai.
ü Staphylokokus jika bergerombol seperti buah anggur.
ü Sarcina jika bergerombol membentuk kubus.
b.
Basil (Bacillus) adalah
bakteri yang berbentuk batang
ü Diplobasil jika bergandeng dua-dua.
ü Streptobasilus jika bergandengan membentuk rantai.
c.
Spiral apabila bakteri
berbentuk lengkung
ü Vibrio jika bakteri berbentuk seperti koma.
ü Spiral jika lengkung lebih dari setengah lingkaran.
ü Spiroseta jika lengkung memiliki bentuk yang fleksibel.
E. Alat gerak pada bakteri
Alat gerak pada bakteri biasanya adalah flagela, dapat
diklasifikasikan berdasarkan jumlah dan letak flagella, ukuran flagela bakteri
sangat kecil tebalnya hanya 0,02-0,1 µm :
·
Atrik yaitu bakteri yang
tidak memiliki alat gerak / flagela.
·
Monotrik yaitu bakteri yang
memiliki satu flagela pada salah satu ujungnya.
·
Lofotrik yaitu bakteri yang
memiliki beberapa flagela pada salah satu ujungnya.
·
Amfitrik yaitu bakteri yang
memiliki dua atau lebih flagela pada kedua ujungnya.
·
Peritrik yaitu bakteri yang
memiliki flagela pada seluruh permukaan tubuhnya.
F. Berdasarkan Cara Hidup
1.
Bakteri Heterotrof, yaitu
bakteri yang hidupnya bergantung kepada organisme lain dalam hal pemenuhan zat
organik. Bakteri ini dapat dibedakan menjadi dua :
·
Bakteri saprofit, yaitu
bakteri yang hidup dari zat-zat organik yang berasal dari sisa makhluk hidup
atau sampah.
·
Bakteri parasit, yaitu
bakteri yang hidupnya di dalam tubuh makhluk hidup atau bahan dari tubuh
inangnya. Diantara bakteri yang parasit ada yang dapat hidup sebagai saprofit,
bakteri itu disebut parasit fakultatif. Bakteri parasit hanya dapat hidup
mutlak sebagai parasit dinamakan parasit obligat. Contoh : Famili
Spirochaefaceae (Parasit dalam usus moluska bercabang dua) dan Famili
Treponemataceae (Parasit pada vertebrata)
·
Bakteri patogen
Bakteri parasit yang
menimbulkan penyakit pada hospes atau inang yang dihinggapi. Contohnya :
Parasit pada manusia :
a) Salmonella thyposa, menyebabkan penyakit tifus.
b) Vibrio comma, menyebabkan penyakit kolera.
Parasit pada tumbuhan
a) Pseudomonas cattleyae, penyebab penyakit pada anggrek.
b) P. solanacearum, penyebab penyakit pada pisang
Parasit pada hewan
a) Bacillus anthracis, penyebab penyakit antraks pada ternak.
b) Mycobacterium bovis, penyebab penyakit mulut dan kuku pada sapi.
·
Bakteri apatogen
Bakteri yang tidak
menimbulkan penyakit pada inangnya, contoh : Escherichia coli dan Streptomyces
griseus.
2.
Bakteri autotrof, yaitu
bakteri yang mampu membuat makanan sendiri dengan sumber karbon (C) yang
berasal dari senyawa anorganik. Bakteri dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
ü Bakteri fotoautotrof, jika energi untuk sintesis makanan berasal
dari cahaya. Misalnya bakteri ungu dan bakteri hijau.
ü Bakteri kemoautotrof, jika energi untuk sintesis makanan berasal
dari reaksi kimia. Missal bakteri nitrit (Nitrosococcus
dan Nitrosomonas), bakteri nitrat
(Nitrobacter) dan bakteri belerang.
G. Reproduksi bakteri
1.
Transformasi
Pemindahan sedikit materi
genetik (DNA) atau hanya satu gen dari satu bakteri ke bakteri lain dengan
proses fisiologi yang kompleks. Proses ini ditemukan oleh Frederick Griffith
pada tahun 1982.
2.
Konjugasi
Pemindahan secara langsung
materi genetik (DNA) diantara dua sel bakteri melalui jembatan sitoplasma.
Untuk membantu pemindahan materi genetik sejumlah bakteri dilengkapi oleh pili
seks.
3.
Transduksi
Pemindahan materi genetik
dengan perantara bakteriofage. Cara ini ditemukan oleh Norton Zinder dan Joshua
Lederberg tahun 1952.
H. Bakteri Berdasarkan Karakteristik Dinding Sel
Hans Christian Gram membedakan bakteri berdasarkan karakterisasi
dinding sel berdasarkan pewarnaan gram. Jika bakteri mampu mempertahankan
warna, maka disebut bakteri gram positif. Jika bakteri tidak mampu
mempertahankan warna maka disebut bakteri gram negatif. Contoh dari bakteri
gram negatif adalah bakteri ungu, enterobakteria, vibrio, rhizobium,
aztobakter. Contoh dari bakteri gram positif aktinobakter, mikobakteria,
streptokokus, klostridium, stafilokokus.
I.
Respirasi Bakteri
Untuk mendapatkan energi diperlukan respirasi. Berdasarkan
kebutuhan oksigen, bakteri dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
· Bakteri aerob, yaitu bakteri yang memerlukan oksigen bebas dalam
hidupnya. Misal : Nitrosococcus dan Nitrosomonas.
· Bakteri anaerob, yaitu bakteri yang tidak membutuhkan oksigen
bebas. Misal : Micrococcus denitrificans
menguraikan nitrat menjadi amoniak.
J. Faktor Lingkungan yang
Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri
v Suhu atau temperature
v Kelembapan
v Cahaya
v Sumber makanan
K. Peranan Bakteri Bagi Kehidupan
Terdapat dua peranan bakteri, yaitu ada bakteri yang menguntungkan
dan ada bakteri yang merugikan. Bakteri yang menguntungkan yaitu : bakteri
pengurai, bakteri nitrifikasi, bakteri nitrogen (mengikat nitrogen bebas di
udara contoh : Azotobacter chroococum,
Clostridium pasteurianum), bakteri
usus (contoh : Eschericia coli), bakteri fermentasi (contoh : Acetobacter xylinum mengubah air kelapa
menjadi nata de coco, Lactobacillus
bulgaricus mengubah susu menjadi yoghurt), bakteri penghasil antibiotik
(contoh : Bacillus brevis menghasilkan
terotrisin, Streptomyces griceus
menghasilkan stereptomisin, Bacillus polymyxa menghasilkan polimiksin.
Sedangkan bakteri yang merugikan adalah bakteri perusak makanan
(contoh : Clostridium botulinum
menghasilkan racun botulinin biasa terdapat pada makanan kaleng, Pseudomonas cocovenenans menghasilkan
asam bongkrek terdapat pada tempe bongkrek, Leuconostoc
mesenteroides penyebab pelendiran pada makanan), bakteri denitrifikasi
(contoh : Micrococcus denitrificans
dan Pseudomonas denitrificans),
bakteri pathogen (contoh : Neiseria meningitis
penyebab radang selaput otak pada manusia,
Actinomyces bovis penyebab
bengkak rahang pada sapi, Erwinia
amylovora penyebab penyakit bonyok pada buah-buahan).
Alga Hijau
Biru (Cyanobacteria)
Cyanobacteria termasuk dalam ke
dalam kelompok Eubacteria (bakteri). Habitat organisme ini melimpah di perairan
dengan pH netral atau perairan yang bersifat sedikit basa, jarang sekali
dijumpai di perairan pada pH kurang dari 4-5. Selain itu Cyanobacteria
bersimbiosis dengan organisme lain misalnya : Gleocapsa dan Nostoc yang
bersimbiosis dengan alga membentuk lumut kerak. Cyanobacteria mengandung
klorofil a, Cyanobacteria juga mengandung fikosianin dan terkadang fikoeritrin.
Adanya fikosianin menyebabkan Cyanobacteria memiliki warna yang khas yaitu
hijau kebiru-biruan. Alga hijau-biru ini berperan sebagai tanaman perintis.
Ganggang hijau-biru ini memiliki
beberapa ciri-ciri sebagai berikut :
·
Sel yang prokariotik
·
Perintis bagi vegetasi lain
·
Dapat tumbuh pada periran
dengan suhu tinggi
·
Sifat hidupnya berupa endofit
(hidup pada tubuh makhluk hidup) dan epifit (hidup pada permukaan tubuh makhluk
lain)
·
Memiliki klorofil
·
Berkembangbiak dengan
membelah diri atau fragmentasi
·
Memiliki lapisan lendir
(gelatin)
·
Mikroskopis
·
Dinding sel terletak
diantara plasmolema dan selubung lender
·
Dapat bergerak dengan
gerakan meluncur
·
Tidak berflagel
Klasifikasi
Cyanobacteria
a. Alga biru bersel satu
Contoh : Chroococcus (hidup
di air kolam yang tenang berkembangbiak dengan membelah diri), Gleocapsa (mirip Chroococcus tetapi selnya diselaputi oleh selaput oleh lender,
hidup pada batu atau sebagai epifit pada tumbuhan lain).
b. Alga biru bersel satu berkoloni
Contoh : Polycitis (berbentuk
seperti bola hidup pada kolam yang airnya jernih dan tenang), Spirulina (mampu menghasil zat organik
bergizi tinggi).
c. Alga biru berbentuk benang
Contoh : Oscillatoria
(terdiri atas selapis sel pipih, hidup pada air yang tenang), Nostoc commune (sel penyusun tubuhnya
berbentuk bola tersusun seperti rantai pada sel tertentu dindingnya menebal dan
berubah menjadi heterokist).
Reproduksi
Alga Biru
a. Membelah diri, hanya ditemukan pada alga biru bersel tunggal.
b. Fragmentasi, ditemukan pada alga bersel satu yang hidup berkoloni
serta alga biru berbentuk benang. Alga biru yang berbentuk benang akan
terputus-putus menjadi beberapa bagian benang yang berukuran pendek. Tiap bagian
akan tumbuh menjadi menjadi individu baru. Perkembangbiakan ini disebut
hormogonium.
c. Heterokist, adalah sel tertentu dari tubuh alga yang berbentuk
benang dengan dinding sel tebal danbentuknya berbeda dari sel-sel di
sekitarnya. Pada alga biru berbentuk benang sering ditemukan sel yang berukuran
lebih besar dari sel sekitarnya, dindingnya tebal, dan kaya zat makanan
cadangan yang disebut akinet. Jika terlepas dari induknya sel tersebut dapat
tumbuh menjadi individu baru. Heterokist maupun akinaet dapat bertahan pada
kondisi yang kurang menguntungkan.
Peranan Cyanophyta
Peranannya ada
yang merugikan dan menguntungkan
1. Merugikan
·
Ganggang hijau-biru yang
hidup di air ada yang mengeluarkan racun.
·
Melapukkan tembok dan batu.
2. Menguntungkan
·
Ganggang hijau biru bersel
satu merupakan organisme perintis.
·
Sejumlah ganggang hijau biru
berfilamen dapat mengikat nitrogen bebas dari udara.
Cara Penanggulangan
Bakteri yang Merugikan
1. Pengawetan Makanan
Cara yang biasa dilakukan adalah penggaraman, bakteri tidak dapat
tumbuh pada lingkungan dengan kadar garam yang tinggi.
2. Pengolahan Makanan
Pengolahan makanan dapat dilakukan dengan pemanasan salah satunya
adalah pateurisasi. Selain itu, dilakukan juga sterilisasi yang menggunakan
udara panas atau uap air panas yang bertekanan tinggi.
3. Menjaga kebersihan dan kesehatan diri serta lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar