Jumat, 20 April 2012

Tanpa Kompetisi Katak di Sulawesi Berevolusi dengan Cepat


Senin, 16 April 2012 - Para ilmuan dipimpin oleh Ben Evans dari Universitas McMaster telah mendokumentasikan evolusi cepat spesies katak bertaring baru di pulau Sulawesi, dekat Philipina.


Tim ini menemukan 13 spesies katak taring di pulau tersebut, Sembilan diantaranya belum pernah diidentifikasi sebelumnya. Spesies ini berbeda dalam ukuran tubuh, jumlah selaput di kakinya, dan bagaimana mereka membesarkan anak – semua sejalan dengan tuntutan niche ekologi mereka yang berbeda. Sulawesi memiliki jumlah spesies katak taring yang sama seperti di kepulauan Philipina.
“Kami menduga memperoleh lebih banyak spesies di wilayah kepulauan karena ia jauh lebih luas, namun ini ternyata tidak terbukti,” kata Evans.
 Mengapa ada keanekaragaman hayati yang tinggi pada pulau yang kecil? Tidak adanya kompetisi di Sulawesi, kata para peneliti. Katak taring di Philipina harus berkompetisi dengan genus katak lainnya, Platymantis. Platymantis tidak pernah sampai ke Sulawesi, membuat katak taring bebas menyebar ke habitat baru, dimana mereka kemudian beradaptasi. Evolusi cepat katak ini adalah contoh mengagumkan dari radiasi adaptif – sebuah konsep yang dijelaskan Charles Darwin untuk kasus finch Galapagos.
Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal American Naturalist.
Sumber berita:
Referensi jurnal:
Mohammad I. Setiadi, Jimmy A. McGuire, Rafe M. Brown, Mohammad Zubairi, Djoko T. Iskandar, Noviar Andayani, Jatna Supriatna, Ben J. Evans. Adaptive Radiation and Ecological Opportunity in Sulawesi and Philippine Fanged Frog (Limnonectes) Communities. The American Naturalist, 2011; 178 (2): 221 DOI: 10.1086/660830

Tidak ada komentar:

Posting Komentar